DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB
I
LATAR
BELAKANG
1.1
Sejarah Bisnis Karaoke Keluarga Di Indonesia
Bisnis karaoke keluarga sendiri
dimulai di Indonesia oleh sebuah perusahaan yang memberikan nama tempat
karaokenya bernama 'Happy Puppy'. Rumah Beryanyi Keluarga Happy Puppy
sendiri didirikan di Surabaya pada tanggal 14 November 1992 oleh Santoso
Setyadji. Usaha ini dikenal karena merintis dan memomulerkan "Karaoke
Putih" (karaoke keluarga) di Indonesia dengan kebijakan yang secara
konsisten mengembangkan No Hostess (tempat tanpa wanita yang menemani
dalam box karaoke / pemandu lagu), No Whiskey (tempat tanpa
minum-minuman keras), No Drug (tempat tanpa obat-obatan) .
Konsep karaoke keluarga sengaja
dipilih untuk menghilangkan stigma karaoke sebagai tempat maksiat, sehingga
Happy Puppy mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai
karaoke pertama yang menggunakan konsep keluarga. Artinya bahwa konsep
keluarga adalah karaoke bisa benuansa lain sebagai tempat yang nyaman, bersih,
jauh dari kesan maksiat kerena tidak meyediakan pemandu maupun minuman keras.
1.2 Karaoke keluarga berjamur
1.2 Karaoke keluarga berjamur
Selain Happy Puppy, Muncul pula Nama
tempat karaoke NAV yang dikelola seorang pengusaha dari Jawa Timur. Karaoke
Keluarga Nav lahir di kota Surabaya, dan akhirnya bisa membuka cabang di luar
surabaya. Di awal berdirinya, Nirwana Audio Visual (Nav) mencoba konsep food
and baverage (restoran). Dengan itu, usai berkaraoke, perut yang lapar
bisa diisi hidangan sesuai pesanan.
Perkembangan bisnis karaoke keluarga
mulai populer sejak kalangan artis ikut membuka bisnis karaoke keluarga juga.
Adalah Inul Daratista, artis pertama yang membuka rumah karaoke keluarga.
Inul memberi nama usahanya itu dengan nama Inul Vista. Kemudian ada juga Nama
Rossa (Diva), Maia Estianti (Alegro KTV), juga Lyra Virna dan penyanyi
lagu-lagu jawa Didi Kempot yang juga tertarik membuka bisnis Karaoke keluarga
ini.
Disadari atau tidak, nama besar
mereka sebagai seorang artis menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang
ingin datang ke tempat karaoke. Namun kualitas masing-masing rumah karaoke
keluarga juga menjadi hal yang tak dapat dihindari dari persaingan bisnis
karaoke keluarga ini.
Masing-masing tempat karaoke
memiliki keunggulan masing-masing dan itu yang menjadikan persaingan bisnis
karaoke keluarga menjadi begitu ketat saat ini. Selain itu jumlah outlet
karaoke juga menjadi salah satu pemicu kenaikan omzet dalam berbisnis karaoke.
Tercatat nama Inul Vista menjadi yang terdepan dalam pengembangan jaringan
bisnis karaoke keluarga ini. Sejak muncul tahun 2005 (Kurun waktu 7 tahun),
saat ini Inul Vista sudah memiliki 125 outlet yang tersebar di seluruh
Indonesia mengalahkan bisnis karaoke pendahulunya seperti Happy Puppy maupun
Nav.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris business, dari kata
dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana
kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan
profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari
sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang
mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini,
misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua
anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana
bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat
pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti
keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang
menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga
penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk
pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum),
teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan
yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis
pertelevisian". Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas
yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian,
definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga
saat ini.
2.2
Penjelasan Tentang Bisnis Karaoke
Dewasa ini, dunia bisnis mengalami
persaingan yang semakin ketat termasuk didalamnya bisnis karaoke yang diimbangi
dengan perkembangan alat-alat teknologi yang semakin canggih sehingga
mempermudah setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja usahanya guna mencapai
tujuannya yaitu mendapatkan laba yang semaksimal mungkin dengan pengorbanan
seminimal mungkin. Maraknya dunia hiburan karaoke yang sudah tak
terbendung lagi ikut mewarnanhi hingar bingarnya susasana kehidupan kota dan
sekarang sudah merambah kekota kecil.
Karaoke berasal dari Jepang. Kata
"Karaoke" menurut bahasa aslinya singkatan dari: Kara dan Oke. Kara
berarti kosong dan Oke berarti Orkestra. Karaoke berarti sebuah musik orkestra
yang kosong atau tidak dilengkapi dengan suara vokal. Namun
Karaoke di Indonesia mengalami banyak pergeseran makna. Sejak awal, masyarakat
Indonesia mempunyai pengertian bahwa karaoke identik dengan Klub Malam atau
hiburan malam. Sementara itu pendapat lain mengatakan bahwa karaoke yaitu suatu
usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk bernyanyi dengan diiringi
musik rekaman sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa
pelayanan makan, minum dan pelayanan “lainnya”.
Salah satu bidang usaha yang
dikembangkan dalam sektor pariwisata adalah industri jasa hiburan umum. Sebagai
bidang usaha yang termasuk dalam sektor pariwisata, industri jasa hiburan umum
adalah salah satu bidang usaha yang dikembangkan dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat yang tergolong berpenghasilan menengah ke atas. Sektor ini
mempunyai keterkaitan cukup luas sehingga cukup banyak menyerap tenaga kerja
dan mendukung upaya meningkatkan pendapatan daerah, serta berfungsi sebagai
daya tarik wisata.
2.3
Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis
berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:
· Perusahaan perseorangan adalah
bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan
perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan.
Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung
seluruh kerugian itu.
· Persekutuan adalah bentuk bisnis
dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk
mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu
(anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan.
Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
· Perseroan adalah bisnis yang
kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur.
Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
· Koperasi adalah bisnis yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas
ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.
2.4 Kelebihan
Dan Kekurangan Bisnis Karaoke Keluarga
-
Kelebihan kekurangan bisnis karaoke
keluarga
Kebutuhan akan hiburan yang murah, meriah
dan jaraknya cukup dekat merupakan jawaban bagi penduduk perkotaan. Sehingga
karaoke keluarga menjadi salah satu pilihan untuk melepaskan stress dan
kepenatan setelah seharian beraktivitas. Oleh karena itulah, prospek bisnis
karaoke ini semakin besar, diiringi pula dengan ketertarikan customer di setiap
kota yang semakin tinggi. Peluang pasar bisnis ini juga semakin hari kian
meningkat, serta memberikan keuntungan dan kemudahan dalam memasarkan bisnis
ini.
-
Kekurangan bisnis karaoke keluarga
Walaupun prospeknya sangat besar, bisnis
karaoke ini juga mempunyai hambatan. Di antaranya yaitu jenis bisnis ini
memerlukan modal yang cukup besar. Selain itu, BEP-nya juga relatif cukup lama,
bergantung pada strategi bisnis yang dijalankan. Perlu perhitungan modal yang
cermat, agar diperoleh keuntungan maksimal. Hambatan lainnya adalah adanya
stigma yang terkadang kurang baik, karena bisnis karaoke identik dengan bisnis
hiburan yang rawan dimanfaatkan sebagai ajang kegiatan lain, seperti misalnya
prostitusi, konsumsi minuman keras, peredaran narkoba dan lain sebagainya.
2.5
Hukum Bernyanyi dan Bermusik
Hukum bernyanyi di Karaoke atau semua
tempat sejenis sangat terkait erat dengan hukum bernyanyi serta bermain musik.
Oleh karena itu saya tidak akan menjawab dari sisi hukum datang ke karaoke,
melainkan membahas dari sisi hukum bernyanyi dan bermusik dalam pandangan
syariah.
Para ulama baik di masa salaf ataupun
masa khalaf belum pernah selesai memperdebatkan hukum bermusik dan bernyanyi.
Sebagian dari mereka ada yang mengharamkan secara total, dan sebagian lagi
mengambil posisi untuk membolehkannya. Dan di tengah-tengah ada juga yang
mengharamkan sebagian, namun menghalalkan sebagian, serta membubuhi berbagai
macam syarat dan ketentuan.
Perbedaan pendapat di tengah para
ulama ini terjadi karena banyak faktor, yang paling utama karena tidak
disepakatinya dalil-dalil yang mengharamkan secara shahih dan sharih. Kalau ada
dalil yang shahih, sayangnya tidak sharih. Sebaliknya, begitu ada dalil yang
sharih, ternyata dari sisi sanadnya tidak shahih.
2.6 Konsep karaoke keluarga sengaja dipilih
untuk menghilangkan stigma karaoke sebagai tempat maksiat
Perkembangan bisnis karaoke saat ini
merupakan bisnis yang menjanjikan bagi siapapun yang berbisnis hiburan satu
ini, tak terkecuali para artis yang kini ramai membuka bisnis karaoke keluarga
sebagai bisnis di luar karirnya sebagai seorang penghibur. Lantas, apa yang membuat bisnis karaoke ini
begitu menjanjikan, sehingga banyak orang mau menginvestasikan uangnya?
Menurut sejarahnya, bisnis karaoke
ini berasal dari kota Kobe di Jepang. Karaoke berasal dari kata berasal dari
“kara” yang berarti kosong dan “oke” yang merupakan bentuk pendek dari
“orkestra”. Kepopuleran karaoke sekarang ini tak bisa lepas dari perkembangan
dunia hiburanyang berbasis pada "lagu kosong" ini.
Pada awalnya karaoke merupakan
sekadar hiburan ringan yang biasa disajikan para pebisnis Jepang selepas jam
kantor atau saat menjamu klien. Namun karaoke dianggap dapat menetralisir
perasaan stres dengan cara bernyanyi. Kemudian hiburan ini pun berkembang ke
arah yang lebih massal. Maka dikenalah tempat-tempat khusus berkaraoke seperti
yang banyak dijumpai saat ini.
Di Indonesia sendiri karaoke mulai
menjadi tren sejak usaha ini dibuka tahun 1998, terlebih-lebih sejak tahun 2005
bisnis karaoke mulai menjadi salah satu tempat hiburan alternatif bagi
orang-orang yang menginginkan hiburan sekaligus menyalurkan hobi mereka
bernyanyi.
Boleh dibilang, produk karaoke
bersinar setelah munculnya player (pemutar) lagu-lagu karaoke yang mampu
memutar "lagu kosong" dalam kuantitas ribuan. Hal itu dianggap tepat
saat media VCD atau DVD karaoke dianggap kurang variatif dan akomoditif. Player
karaoke dengan ribuan lagu umumnya menyimpan data dalam file Midi atau
MP3 yang kemudian di-compress dalam sebuah CD (hardisk). Satu CD
sanggup menyimpan hingga 30.000 lagu atau lebih. Namun untuk kualitas
suara, format midi atau MP3, sudah pasti kurang dibandingkan CD audio
khusus.
2.7
Pandangan Bisnis Karaoke di
Indonesia
Usaha
karoke bisa termasuk usaha beretika ataupun tidak tergantung pada orang atau
konsumen yang menggunakannya Karena setiap pengguna yang menggunakannya dengan
baik seperti hanya besenang senang dengan tidakada unsur asusila dapat
dikatakan itu beretika tetapi bagi pengguna yang menggunakannya dengan tidankan
yang tidak baik dapat dikatakan bahwa itu termasuk dalam usaha tidak
beretika.tetapi kebanyak orang memandang usaha karoke adalah usaha yang negatif
padahal belum tentu.
2.8 Hukum
Berkaroke
Secara umum jika karaoke tujuannya adalah untuk hiburan maka
itu diperbolehkan namun akan menjadi haram jika:
- Dalam lirik lagu terdapat ayat-ayat Al-Qur'an yang
dibuat bercanda.
- Jika tempat karaoke khususnya ruangannya sebagai tempat
berkumpul laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.
- Gambar dalam layar televisi mengandung unsur pornografi.
- Lirik dala lagu mengandung unsur sindiran, ejekan, dan
perkataan buruk.
- Sebagai tempat untuk minum-minuman, dan pesta narkoba.
- Alat yang digunakan adalah hasil bajakan.
- Lupa waktu dan meninggalkan kewajiban.
- Terlalu bersenang-senang dan melupakan sang pencipta.
- Sebagai tempat menjajakan para wanita (tempat
pelacuran).
- Suara yang dinyanyikan terdengar oleh orang lain di
luar ruangan.
Sebagai orang islam hendaknya kita harus bisa mengontrol
diri dalam memilih hiburan yang positif. Bernyanyi secara umum tidaklah haram
asalakan sesai dengan aturan-aturan yang tidak diharamkan oleh agama islam.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Karaoke berasal dari Jepang. Kata
"Karaoke" menurut bahasa aslinya singkatan dari: Kara dan Oke. Kara
berarti kosong dan Oke berarti Orkestra. Karaoke berarti sebuah musik orkestra
yang kosong atau tidak dilengkapi dengan suara vokal. Namun Karaoke di
Indonesia mengalami banyak pergeseran makna. Sejak awal, masyarakat Indonesia
mempunyai pengertian bahwa karaoke identik dengan Klub Malam atau hiburan
malam. Sementara itu pendapat lain mengatakan bahwa karaoke yaitu suatu usaha
yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk bernyanyi dengan diiringi musik
rekaman sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan
makan, minum dan pelayanan “lainnya”.
Selain dalam membangun usaha
dibutuhkan modal yang cukup, juga dibutuhkan sifat atau jiwa dalam
berwirausaha. Setiap usaha pasti mempunyai risiko. Risiko dapat menyebabkan
usaha menjadi bangkrut karena adanya sifat mudah menyerah, atau membuat semakin
kuat dalam mengembangkan usaha.
3.2
Saran
Saya sadar bahwa dalam tulisan ini
masih banyak yang perlu diperdalam terutama pada bab I dan Bab II, serta
mungkin ada kesalahan ejaan atau tanda baca. Oleh karena itu, saya perlu adanya
saran yang membangun sehingga tulisan ini menjadi sempurna.
Saran untuk bisnis karaoke agar
mengurangi pandangan buruk dimasyarakat adalah dengan memperketat
peraturan-peraturan yang berlaku seperti diadakannya pemerikasaan sebelum
memasuki ruang karaoke agar terhindar dari barang-barang ataupun
minuman-minuman terlarang yang
mengakibatkan dampak negative bagi bisnis karaoke tersebut.Kami juga
menyarankan untuk adanya pengisiian data diri untuk menjaga keamaan apabila
terjadi sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar