Selasa, 06 Maret 2018

Makalah Etika Bisnis Karoke


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR





BAB I

LATAR BELAKANG


1.1       Sejarah Bisnis Karaoke Keluarga Di Indonesia

Bisnis karaoke keluarga sendiri dimulai di Indonesia oleh sebuah perusahaan yang memberikan nama tempat karaokenya bernama 'Happy Puppy'. Rumah Beryanyi Keluarga Happy Puppy sendiri  didirikan di Surabaya pada tanggal 14 November 1992 oleh Santoso Setyadji. Usaha ini dikenal karena merintis dan memomulerkan "Karaoke Putih" (karaoke keluarga) di Indonesia dengan kebijakan yang secara konsisten mengembangkan No Hostess (tempat tanpa wanita yang menemani dalam box karaoke / pemandu lagu), No Whiskey (tempat tanpa minum-minuman keras), No Drug (tempat tanpa obat-obatan) .
Konsep karaoke keluarga sengaja dipilih untuk menghilangkan stigma karaoke sebagai tempat maksiat, sehingga Happy Puppy mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai karaoke pertama yang menggunakan konsep keluarga. Artinya bahwa  konsep keluarga adalah karaoke bisa benuansa lain sebagai tempat yang nyaman, bersih, jauh dari kesan maksiat kerena tidak meyediakan pemandu maupun minuman keras.

1.2       Karaoke keluarga berjamur
Selain Happy Puppy, Muncul pula Nama tempat karaoke NAV yang dikelola seorang pengusaha dari Jawa Timur. Karaoke Keluarga Nav lahir di kota Surabaya, dan akhirnya bisa membuka cabang di luar surabaya. Di awal berdirinya, Nirwana Audio Visual (Nav) mencoba konsep food and baverage (restoran). Dengan itu, usai berkaraoke, perut yang lapar bisa diisi hidangan sesuai pesanan.
Perkembangan bisnis karaoke keluarga mulai populer sejak kalangan artis ikut membuka bisnis karaoke keluarga juga. Adalah Inul Daratista, artis pertama  yang membuka rumah karaoke keluarga. Inul memberi nama usahanya itu dengan nama Inul Vista. Kemudian ada juga Nama Rossa (Diva), Maia Estianti (Alegro KTV), juga Lyra Virna dan penyanyi lagu-lagu jawa Didi Kempot yang juga tertarik membuka bisnis Karaoke keluarga ini.
Disadari atau tidak, nama besar mereka sebagai seorang artis menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang ingin datang ke tempat karaoke. Namun kualitas masing-masing rumah karaoke keluarga  juga menjadi hal yang tak dapat dihindari dari persaingan bisnis karaoke keluarga ini.
Masing-masing tempat karaoke memiliki keunggulan masing-masing dan itu yang menjadikan persaingan bisnis karaoke keluarga menjadi begitu ketat saat ini. Selain itu jumlah outlet karaoke juga menjadi salah satu pemicu kenaikan omzet dalam berbisnis karaoke. Tercatat nama Inul Vista menjadi yang terdepan dalam pengembangan jaringan bisnis karaoke keluarga ini. Sejak muncul tahun 2005 (Kurun waktu 7 tahun), saat ini Inul Vista sudah memiliki 125 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia mengalahkan bisnis karaoke pendahulunya seperti Happy Puppy maupun Nav.












BAB II

PEMBAHASAN


2.1       Pengertian Bisnis

Dalam ilmu ekonomibisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian". Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

2.2       Penjelasan Tentang Bisnis Karaoke

Dewasa ini, dunia bisnis mengalami persaingan yang semakin ketat termasuk didalamnya bisnis karaoke yang diimbangi dengan perkembangan alat-alat teknologi yang semakin canggih sehingga mempermudah setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja usahanya guna mencapai tujuannya yaitu mendapatkan laba yang semaksimal mungkin dengan pengorbanan seminimal mungkin. Maraknya dunia hiburan karaoke yang sudah tak terbendung lagi ikut mewarnanhi hingar bingarnya susasana kehidupan kota dan sekarang sudah merambah kekota kecil.
Karaoke berasal dari Jepang. Kata "Karaoke" menurut bahasa aslinya singkatan dari: Kara dan Oke. Kara berarti kosong dan Oke berarti Orkestra. Karaoke berarti sebuah musik orkestra yang kosong atau tidak dilengkapi dengan suara vokal. Namun Karaoke di Indonesia mengalami banyak pergeseran makna. Sejak awal, masyarakat Indonesia mempunyai pengertian bahwa karaoke identik dengan Klub Malam atau hiburan malam. Sementara itu pendapat lain mengatakan bahwa karaoke yaitu suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk bernyanyi dengan diiringi musik rekaman sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan, minum dan pelayanan “lainnya”.
Salah satu bidang usaha yang dikembangkan dalam sektor pariwisata adalah industri jasa hiburan umum. Sebagai bidang usaha yang termasuk dalam sektor pariwisata, industri jasa hiburan umum adalah salah satu bidang usaha yang dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang tergolong berpenghasilan menengah ke atas. Sektor ini mempunyai keterkaitan cukup luas sehingga cukup banyak menyerap tenaga kerja dan mendukung upaya meningkatkan pendapatan daerah, serta berfungsi sebagai daya tarik wisata.

2.3       Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:
·         Perusahaan perseorangan  adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
·         Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
·         Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
·         Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

2.4       Kelebihan Dan Kekurangan Bisnis Karaoke Keluarga

-          Kelebihan kekurangan bisnis karaoke keluarga
Kebutuhan akan hiburan yang murah, meriah dan jaraknya cukup dekat merupakan jawaban bagi penduduk perkotaan. Sehingga karaoke keluarga menjadi salah satu  pilihan untuk melepaskan stress dan kepenatan setelah seharian beraktivitas. Oleh karena itulah, prospek bisnis karaoke ini semakin besar, diiringi pula dengan ketertarikan customer di setiap kota yang semakin tinggi. Peluang pasar bisnis ini juga semakin hari kian meningkat, serta memberikan keuntungan dan kemudahan dalam memasarkan bisnis ini.
-          Kekurangan bisnis karaoke keluarga
Walaupun prospeknya sangat besar, bisnis karaoke ini juga mempunyai hambatan. Di antaranya yaitu jenis bisnis ini memerlukan modal yang cukup besar. Selain itu, BEP-nya juga relatif cukup lama, bergantung pada strategi bisnis yang dijalankan. Perlu perhitungan modal yang cermat, agar diperoleh keuntungan maksimal. Hambatan lainnya adalah adanya stigma yang terkadang kurang baik, karena bisnis karaoke identik dengan bisnis hiburan yang rawan dimanfaatkan sebagai ajang kegiatan lain, seperti misalnya prostitusi, konsumsi minuman keras, peredaran narkoba dan lain sebagainya.

2.5       Hukum Bernyanyi dan Bermusik

Hukum bernyanyi di Karaoke atau semua tempat sejenis sangat terkait erat dengan hukum bernyanyi serta bermain musik. Oleh karena itu saya tidak akan menjawab dari sisi hukum datang ke karaoke, melainkan membahas dari sisi hukum bernyanyi dan bermusik dalam pandangan syariah.
Para ulama baik di masa salaf ataupun masa khalaf belum pernah selesai memperdebatkan hukum bermusik dan bernyanyi. Sebagian dari mereka ada yang mengharamkan secara total, dan sebagian lagi mengambil posisi untuk membolehkannya. Dan di tengah-tengah ada juga yang mengharamkan sebagian, namun menghalalkan sebagian, serta membubuhi berbagai macam syarat dan ketentuan.
Perbedaan pendapat di tengah para ulama ini terjadi karena banyak faktor, yang paling utama karena tidak disepakatinya dalil-dalil yang mengharamkan secara shahih dan sharih. Kalau ada dalil yang shahih, sayangnya tidak sharih. Sebaliknya, begitu ada dalil yang sharih, ternyata dari sisi sanadnya tidak shahih.

2.6       Konsep karaoke keluarga sengaja dipilih untuk menghilangkan stigma karaoke sebagai tempat maksiat

Perkembangan bisnis karaoke saat ini merupakan bisnis yang menjanjikan bagi siapapun yang berbisnis hiburan satu ini, tak terkecuali para artis yang kini ramai membuka bisnis karaoke keluarga sebagai bisnis di luar karirnya sebagai seorang penghibur.  Lantas, apa yang membuat bisnis karaoke ini begitu menjanjikan, sehingga banyak orang mau menginvestasikan uangnya?
Menurut sejarahnya, bisnis karaoke ini berasal dari kota Kobe di Jepang. Karaoke berasal dari kata berasal dari “kara” yang berarti kosong dan “oke” yang merupakan bentuk pendek dari “orkestra”. Kepopuleran karaoke sekarang ini tak bisa lepas dari perkembangan dunia hiburanyang berbasis pada "lagu kosong" ini.
Pada awalnya karaoke merupakan sekadar hiburan ringan yang biasa disajikan para pebisnis Jepang selepas jam kantor atau saat menjamu klien. Namun karaoke dianggap dapat menetralisir perasaan stres dengan cara bernyanyi. Kemudian hiburan ini pun berkembang ke arah yang lebih massal. Maka dikenalah tempat-tempat khusus berkaraoke seperti yang banyak dijumpai saat ini.
Di Indonesia sendiri karaoke mulai menjadi tren sejak usaha ini dibuka tahun 1998, terlebih-lebih sejak tahun 2005 bisnis karaoke mulai menjadi salah satu tempat hiburan alternatif bagi orang-orang yang menginginkan hiburan sekaligus menyalurkan hobi mereka bernyanyi.
Boleh dibilang, produk karaoke bersinar setelah munculnya player (pemutar) lagu-lagu karaoke yang mampu memutar "lagu kosong" dalam kuantitas ribuan. Hal itu dianggap tepat saat media VCD atau DVD karaoke dianggap kurang variatif dan akomoditif. Player karaoke dengan ribuan lagu umumnya menyimpan data dalam file Midi atau MP3 yang kemudian di-compress dalam sebuah CD (hardisk). Satu CD sanggup menyimpan hingga 30.000 lagu atau lebih. Namun  untuk kualitas suara, format midi atau MP3, sudah pasti kurang dibandingkan CD audio khusus.

2.7       Pandangan Bisnis Karaoke di Indonesia

Usaha karoke bisa termasuk usaha beretika ataupun tidak tergantung pada orang atau konsumen yang menggunakannya Karena setiap pengguna yang menggunakannya dengan baik seperti hanya besenang senang dengan tidakada unsur asusila dapat dikatakan itu beretika tetapi bagi pengguna yang menggunakannya dengan tidankan yang tidak baik dapat dikatakan bahwa itu termasuk dalam usaha tidak beretika.tetapi kebanyak orang memandang usaha karoke adalah usaha yang negatif padahal belum tentu.

2.8       Hukum Berkaroke


Secara umum jika karaoke tujuannya adalah untuk hiburan maka itu diperbolehkan namun akan menjadi haram jika:
  1. Dalam lirik lagu terdapat ayat-ayat Al-Qur'an yang dibuat bercanda.
  2. Jika tempat karaoke khususnya ruangannya sebagai tempat berkumpul laki-laki dan perempuan  yang bukan muhrim.
  3. Gambar dalam layar televisi mengandung unsur pornografi.
  4. Lirik dala lagu mengandung unsur sindiran, ejekan, dan perkataan buruk.
  5. Sebagai tempat untuk minum-minuman, dan pesta narkoba.
  6. Alat yang digunakan adalah hasil bajakan.
  7. Lupa waktu dan meninggalkan kewajiban.
  8. Terlalu bersenang-senang dan melupakan sang pencipta.
  9. Sebagai tempat menjajakan para wanita (tempat pelacuran).
  10. Suara yang dinyanyikan terdengar oleh orang lain di luar ruangan.
Sebagai orang islam hendaknya kita harus bisa mengontrol diri dalam memilih hiburan yang positif. Bernyanyi secara umum tidaklah haram asalakan sesai dengan aturan-aturan yang tidak diharamkan oleh agama islam.










 




BAB III

PENUTUP


3.1       Simpulan

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Karaoke berasal dari Jepang. Kata "Karaoke" menurut bahasa aslinya singkatan dari: Kara dan Oke. Kara berarti kosong dan Oke berarti Orkestra. Karaoke berarti sebuah musik orkestra yang kosong atau tidak dilengkapi dengan suara vokal. Namun Karaoke di Indonesia mengalami banyak pergeseran makna. Sejak awal, masyarakat Indonesia mempunyai pengertian bahwa karaoke identik dengan Klub Malam atau hiburan malam. Sementara itu pendapat lain mengatakan bahwa karaoke yaitu suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk bernyanyi dengan diiringi musik rekaman sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan, minum dan pelayanan “lainnya”.
Selain dalam membangun usaha dibutuhkan modal yang cukup, juga dibutuhkan sifat atau jiwa dalam berwirausaha. Setiap usaha pasti mempunyai risiko. Risiko dapat menyebabkan usaha menjadi bangkrut karena adanya sifat mudah menyerah, atau membuat semakin kuat dalam mengembangkan usaha.

3.2       Saran

Saya sadar bahwa dalam tulisan ini masih banyak yang perlu diperdalam terutama pada bab I dan Bab II, serta mungkin ada kesalahan ejaan atau tanda baca. Oleh karena itu, saya perlu adanya saran yang membangun sehingga tulisan ini menjadi sempurna.
Saran untuk bisnis karaoke agar mengurangi pandangan buruk dimasyarakat adalah dengan memperketat peraturan-peraturan yang berlaku seperti diadakannya pemerikasaan sebelum memasuki ruang karaoke agar terhindar dari barang-barang ataupun minuman-minuman  terlarang yang mengakibatkan dampak negative bagi bisnis karaoke tersebut.Kami juga menyarankan untuk adanya pengisiian data diri untuk menjaga keamaan apabila terjadi sesuatu.

Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar