Jumat, 27 April 2018

Makalah Kepemimpinan dalam bisnis global



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Zaman yang relatif tenang dan damai ini tidak dipungkiri bahwa para pemimpin negara telah terlibat dalam menentukan kehidupan, mulai dari keamanan obat-obatan dan makanan yang dikonsumsi agar tidak mengandung zat yang berbahaya, juga sistem hukum yang berperan dalam melindungi hak-hak mayoritas dan minoritas. Begitu juga para pemimpin negara di dunia dapat mengirim putra-putra terbaiknya ke dalam suatu kancah pertempuran demi menjaga perdamaian dunia. Para pemimpin organisasi bisnis memiliki kekuatan yang hampir sama dalam membentuk kehidupan ini.
Presiden Jokowi pernah menyebutkan bahwa tiga pilar ekonomi negara ini ialah investasi, industri dan ekspor. Ke-3 pilar tersebut tentulah erat kaitannya dengan bisnis, baik lokal maupun global.
Bisnis merupakan kegiatan perniagaan yang terdiri dari proses produksi, distribusi dan penjualan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan untuk mendapatkan keuntungan agar mendapatkan keuntungan demi kesejahteraan bersama.
Hal terpenting agar suatu bisnis dapat berjalan dengan baik adalah kepemimpinannya. Bagaimana proses pemimpin dalam merencanakan, mengelola serta mengembangkan usahanya. Kepemimpinan dalam bisnis pada dasarnya sama, yakni sama-sama kepala dari suatu badan yang disebut organisasi untuk menentukan arah dan tujuan organisasi bisnis ini dibentuk.
Kepemimpinan dalam bisnis di klasifikasikan secara garis besar berdasarkan lokal dan global. Suatu bisnis lokal tentu dapat berkembang menjadi bisnis global, dan suatu bisnis global dapat bersifat ramah lokal. Hal ini tentu didukung oleh kepemimpinannya.
Refleksi tentang kepemimpinan global, terutama guna mengembangkan sudut pandang mengenai faktor-faktor keberhasilan yang paling penting dan dibutuhkan untuk mengembangkan pola pikir (mind-set) kepemimpinan global. Dalam kaitan ini, strategi global organisasi bisnis perlu ditunjang oleh pengembangan kepemimpinan global pula. Karena dalam praktik, seseorang yang memiliki “pengalaman global” di tempat kerja belum tentu menjamin dimilikinya kepemimpinan global yang efektif. Dengan demikian, pengembangan pola pikir global diharapakan akan mewujudkan efektivitas kepemimpinan dalam kapasitas global. Meningkatnya kompleksitas budaya dan bisnis dengan sendirinya akan menuntut permintaan akan pola pikir global. Banyak orang berpendapat, bahwa seseorang telah cukup memenuhi syarat memegang kendali kepemimpinan global jika ia pernah tinggal di lebih satu negara, sering bepergian ke negara-negara lain, fasih berbicara lebih dari satu bahasa, berpengalaman mengelola suatu tim kerja, pernah bertugas dalam hubungan internasional dan mengenyam pendidikan di luar negeri. Tentu saja persyaratan tersebut belum cukup, meskipun sebagian mungkin telah memadai sebagai persyaratan “go-internasional”. Pusat-pusat kegiatan ekonomi akan terus bergeser, bukan hanya secara global, tetapi juga di tingkat regional. Dunia perlu menata kembali kegiatan ekonomi. Sebagai konsekuensi dari liberalisasi ekonomi, kemajuan teknologi, perkembangan pasar modal, dan pergeseran demografis, dewasa ini kawasan Asia (belum termasuk Jepang) menyumbang sekitar 15 persen terhadap PDB dunia, sementara Eropa Barat telah menyumbang kurang lebih 30 persen. Prediksi 20 tahun ke depan, kedua kekuatan tersebut akan berhadapan. Pergeseran ini bukan melulu tentang kisah gelombang Asia, namun pergeseran ini akan terjadi di seluruh kawasan dunia.
1.2.       Rumusan Masalah
1)      Bagaimana konsep dalam kepemimpinan bisnis global?
2)      Bagaimana pengembangan pemimpin global saat ini?
3)      Apa saja yang perlu dikembangkan untuk menjadi pemimpin global?
4)      Bagaimana tren kepemimpinan global saat ini?
5)      Bagaimana konsep globalisasi?
1.3.       Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1)      Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah kepemimpinan
2)      Memahami kepemimpinan bisnis global saat ini


BAB II
PEMBAHASAN
2.1.       Konsep Kepemimpinan dalam Bisnis Global
Pemimpin global yang sukses memiliki kualitas tertentu, lebih baik atau lebih buruk dari yang dimiliki oleh pemimpin domestic atau multinasional yang luar biasa.
·         Suatu pemahaman stratejik dan minat yang dalam pada peristiwa sosio ekonomi dan politik yang terjadi di Negara tempat mereka bekerja.
·         Keterampilan yang luar biasa dalam membina hubungan, termasuk komunikasi lintas budaya, baik verbal maupun nonverbal.
·         Daya tahan fisik (kepemimpinan global memerlukan suatu perjalanan dan adaptasi yang luar biasa).
·         Keuletan dan toleransi yang tinggi terhadap ketidakpastian dan rasa frustrasi.
·         Relativitas budaya, termasuk pemahaman atas prasangka yang mereka miliki.
·         Ketertarikan terhadap budaya yang berbeda, serta suatu kemauan untuk menyesuaikan perilaku mereka bila perlu.
·         Sebuah sifat “boneka beruang” yang membuat mereka dapat diterima dan dipercaya oleh pengikut yang berasal dari budaya yang berbeda, kemauan dan kemampuan untuk mendengar.
Terdapat 5 (lima) aspek penting yang dapat diidentifikasi tentang keterampilan kepemimpinan global, yakni:
1.      Berpikir secara global
2.      Menghargai keragaman budaya
3.      Mengembangkan teknologi pintar
4.      Membangun kemitraan dan aliansi
5.      Merbagi ilmu tentang kepemimpinan.
Kelima hal tersebut tentunya perlu ditopang oleh keterampilan kepemimpinan secara umum dan keseluruhan, diantaranya kemampuan dalam mengelola perubahan, pemikiran strategik, pengambilan keputusan, mengelola timkerja, pengelolaan hasil dan seterusnya. Keterampilan kepemimpinan yang umum mungkin mudah untuk ditransfer ke dalam konteks kepemimpinan global, namum orang yang memiliki keterampilan kepemimpinan yang efektif dalam lingkup domestik belum tentu memiliki kepemimpinan yang efektif pula dalam setting lingkungan global.

2.2.       Pengembangan Pemimpin Global
Dasar untuk pengembangan praktik kepemimpinan global adalah terletak pada pengalaman masa kecil yang juga dipengaruhi oleh pola pengenalan budaya, semua pengalaman ini saling membangun. Tanggung jawab manajerial dan proyek internasional awal memunculkan kompetensi kepemimpinan global dengan membangunnya di atas dasar itu.
Kepemimpinan global yang efektif harus mampu menyeimbangkan tiga dikotomi di bawah ini, yaitu:
1)      Formalisasi global versus fleksibilitas lokal
Pendekatan formal diperlukan untuk menyatukan organisasi dimata pelanggan sehingga mereka tahu apa yang diharapkan dari merek global, namun memanifestasikan merek global secara lokal mungkin harus berbeda. Misalnya organisasi perlu membuat kemasan yang berbeda agar produk lebih akrab dengan kebiasaan dan harapan masyarakat setempat tanpa harus mengubah citra merek global.
2)      Standarisasi global vesrus kustomisasi lokal
Agar protokol dan proses bisnis dapat berjalan, diperlukan penerapan yang fleksibel tentang cara yang perlu diterapkan pada tingkat lokal berdasarkan tuntutan kebutuhan lokal. Sebagai contoh, karena adanya tuntutan dari regulasi lokal, maka beberapa makanan dan spesifikasi jenis obat tertentu perlu diracik dengan cara berbeda, asalkan tidak pernah membahayakan fisik dan jiwa para konsumen.
3)      Doktrin global versus pendelegasian lokal
Cara melakukan bisnis global mungkin perlu seragam, akan tetapi implementasi secara lokal perlu didelegasikan sesuai dengan kebiasaan yang ada. Meskipun adanya tuntutan dari kebiasaan lokal yang bisa ditoleransi sepanjang hal tersebut tidak melanggar hal prinsipil dari nilai-nilai organisasi.
Salah satu contoh, dilakukan oleh McDonalds yang memperbolehkan cabang di negara-negara lain untuk menciptakan praktik bisnis, misalnya: tawaran roti dengan kemasan mereka sendiri untuk melayani selera pasar lokal. Tanpa pendekatan yang seimbang, organisasi tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal secara efektif. Singkatnya, pola pikir kepemimpinan global adalah kemampuan untuk mengambil pandangan global dan mampu menerapkan perspektif tersebut ke negara lain, dengan mempertimbangkan aspek sosial-budaya.

2.3.       Hal yang perlu dikembangkan untuk menjadi pemimpin global
Beberapa hal terlebih dahulu perlu dikembangkan untuk menjadi pemimpin global yang efektif, diantaranya adalah dengan menperhatikan perihal berikut ini:
1)      Mengenal kemampuan yang dimiliki diri sendiri
Mengenal kemampuan yang dimiliki diri sendiri merupakan kata lain dari introspeksi dan kesadaran diri. Hak ini adalah langkah pertama untuk mengembangkan para pemimpin global sehingga mereka bisa mendapatkan perspektif akurat tentang diri sendiri, yang pada gilirannya bersedia menambah pengetahuan dan wawasan perihal aspek budaya. Mereka perlu mengetahui dimana mereka berada dan pada kontinum pengetahuan dan keyakinan yang baik, sehingga mereka bisa lebih fokus pada pengembangan pengetahuan mereka dan memahami kekurangan relatif mereka.
2)      Pendidikan yang telah ditempuh
Pendidikan dalam konteks ini adalah merubah cara berpikir tentang globalisasi, budaya dan kepemimpinan. Artinya fokus pendidikan lebih ditujukan pada konten dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi efektif dalam pengaturan dan pengelolaan global. Pemimpin perlu memahami fakta tentang budaya, prosedur bisnis, informasi lokal berkenaan dengan praktek adat istiadat yang berbeda-beda di setiap negara, baik dari sudut pandang sosial maupun bisnis. Mereka perlu dididik tentang hal ini dan informasi ini dapat dengan mudah diboyong melintasi perbatasan negara.
3)      Pengalaman yang telah dilaui
Pengalaman berkaitan dengan learning by doing. Pengalaman sering dikatakan sebagai guru terbaik, dengan syarat pengalaman tersebut diperoleh dari pembelajaran melalui pengalaman yang bermakna, relevan dan diterapkan. Sehingga diperoleh pembelajaran dan manfaat tentang bagaimana organisasi melakukan bisnis di bagian dunia lain.
4)      Kemampuan untuk mengimplemantasikan.
Kemampuan untuk mengimplementasikan dalam hal ini dilakukan melalui proses interaksi dengan berfokus pada orang dan peran, sehingga mampu bersosialisasi dengan cepat. Artinya, seseorang tidak hanya mampu mempelajari budaya, melainkan juga mampu mengalami budaya tersebut dengan baik. Para pemimpin yang tinggal di luar negeri, secara langsung harus menunjukkan kompetensi mereka, terutama dalam hal menyambut orang asing, berbahasa asing, kehangatan, menghargai perbedaan dan kepekaan terhadap konteks lokal.
Hal paling penting yang perlu pemimpin lakukan adalah terus-menerus belajar dari pengalaman, baik ketika dirinya terlibat dalam partisipasi gugus tugas atau team work, interaksi dengan atasan, rekan-rekan bekerja ataupun ketika berhubungan dengan para mentor atau narasumber. Mereka juga secara proaktif perlu mempelajari bahasa dan adat istiadat negara setempat, dimana ia harus berpartisipasi dalam berbagai pertemuan yang beragam, berkomunikasi dengan berbagai kelompok pemimpin bisnis, dan membenamkan diri dalam budaya lain yang sering dikunjungi dan ditempati. Tentu saja hal ini bukan sekedar untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan global semata, akan tetapi juga untuk mengembangkan agenda stratejik global agar menjadi organisasi yang benar-benar global. Diantaranya dengan memberi kejelasan tentang keterampilan strategik jenis apa yang dibutuhkan oleh eksekutif global, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi, merekrut dan menilai calon sedini mungkin, dan memberikan perspektif internasional tentang paparan tugas dan karir.
 Organisasi juga harus mampu memfasilitasi asimilasi antar budaya dengan memberikan dukungan dan umpan balik, menciptakan kesempatan untuk refleksi, mengembangkan budaya terbuka yang dibangun diatas landasan hubungan pribadi, mengembangkan loyalitas tim kerja dan tim kepemimpinan yang beragam, serta serta menyediakan akses pada program pelatihan yang dipimpin oleh para pelatih panutan yang berpengalaman internasional.



2.4.       Tren Kepemimpinan Global
Saat ini diperlukan pemimpin yang mengerti tentang ekonomi, budaya, hukum dan dampak politik. Akan diperlukan pemimpin yang melihat dirinya sebagai penduduk dunia dengan visi dan nilai-nilai yang luas. Kepemimpinan global sangat dibutuhkan sehubungan dengan perdagangan global dan integrasi teknologi secara global, seperti e-commerce.Pemimpin masa depan harus dapat mempelajari bagaimana menangani produksi global, pemasaran, dan tim sales untuk meraih keuntungan yang kompetitif.Teknologi baru mewajibkan pemimpin masa depan untuk berpikir global. Teknologi baru memudahkan kerjasama antar negara di seluruh dunia. Teknologi dapat mengurangi hambatan dalam bisnis global. Pemimpin yang dapat bekerja secara global akan memperoleh keuntungan yang besar.
Lima karakteristik kepemimpinan global :
1.    Berpikir global
2.    Menghargai perbedaan budaya
3.    Membangun teknologi
4.    Membangun kemitraan dan aliansi
5.    Membagi kepemimpinan

2.5.       Globalisasi Bisnis
1)      Dampak Globalisasi
Pemimpin sukses harus memahami bisnis global, termasuk:
·           Mengerti keuangan ekonomi dunia.
·           Memahami perbedaan budaya, contohnya perbedaan budaya kerja Amerika dan Jepang yang tidak akan dapat disatukan.
·           Memahami pasar global dan regional.
Globalisasi berdampak pada setiap area dalam perusahaan mulai dari customer, produsen dan distributor, dan strategi pemasaran, mitra kerja dan pesaing.Pemimpin global harus peduli pada regulasi pada suatu negara , bangsa , hukum, dan regulasi bisnis,Kejadian sosial dan politik, dan keterlibatan pemerintah dalam bisnis.
2)      Pendekatan Pemikiran Global
Setiap orang memiliki berbagai cara yang berbeda dalam menjalankan bisnis, kunci dari keahlian seorang pemimpin global di masa depan adalah fleksibilitas dan kemampuan dalam menggunakan berbagai perspektif daripada menyatakan perspektif orang lain benar atau salah. Seiring dengan perkembangan bisnis, banyak solusi dan pendekatan yang diterapkan dalam dunis bisnis. Setiap budaya, perusahaan, dan individu akan membawa cara komunikasi dan etika kerja tersendiri. Pengambilan keputusan dan gaya kepemimpinan akan berbeda bagi setiap orang, organisasi, dan budaya.Penting untuk menerapkan cara yang objektif, kemudian membiarkan organisasi untuk melakukan pekerjaannya sesuai dengan peraturan yang berguna bagi lingkungan dan budaya organisasi. Dengan menerapkan satu cara tertentu dalam menjalankan bisnis dalam organisasi di berbagai negara tidak akan memberikan lingkungan kerja yang nyaman. Segalanya tidak bisa distandarisasi.Setiap pelaku bisnis melihat interaksi diantara berbagai macam orang, unit bisnis, dan lain-lain di dunia global, dan melihat bagaimana input dari setiap keputusan berdampak terhadap perusahaan. Mereka harus keluar dari negara (regional) dan melihat ke dunia untuk mendapatkan cara dan perspektif global. Mereka sebaiknya tidak memaksa untuk melihat hanya sesuai dengan budaya dan nilai-nilai dari negara mereka.
3)      Penerapan Pengalaman
Pemimpin global di masa depan perlu memiliki perspektif global dan pengalaman. Dia harus tinggal di negara dan budaya berbeda dengan kemampuan berbahasa yang baik. Pemimpin global dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam perjalanan bisnis di luar negeri, kerjasama di berbagai lokasi, kunjungan, partisipasi dalam proyek multikultural, dan penjelajahan umum terhadap masyarakat dan pemikiran dari berbagai latar belakang budaya melalui pembacaan, pelatihan akademis, kerjasama personal dan pribadi, film, dan sebagainya.
4)      Berpikir Global , Bertindak Global
Melalui pasar global, setiap negara terhubung saat ini. Oleh karena itu, pemimpin global perlu memiliki pandangan global dan mengerti benefit pada level global. Pemimpin global di masa depan harus memiliki perspektif yang mendunia saat membuat keputusan, dan mereka harus memiliki strategi pemikiran yang dalam sebagai pengamat tren global.
Pemimpin masa depan harus memiliki kemampuan untuk memisahkan , untuk sementara waktu, latar belakang budaya mereka dan melihat dari budaya masyarakat dimana mereka berurusan dalam rangka mendapatkan pengertian dan kesempatan baru. Kemudian pemimpin harus dapat mengambil informasi dari investigasi mikro kepada perspektif global yang lebih makro dalam rangka memperoleh keputusan yang konsisten dengan pandangan global.





BAB III
PENUTUP
3.1.       Kesimpulan
Refleksi tentang kepemimpinan global, terutama guna mengembangkan sudut pandang mengenai faktor-faktor keberhasilan yang paling penting dan dibutuhkan untuk mengembangkan pola pikir (mind-set) kepemimpinan global. Dalam kaitan ini, strategi global organisasi bisnis perlu ditunjang oleh pengembangan kepemimpinan global pula. Karena dalam praktik, seseorang yang memiliki “pengalaman global” di tempat kerja belum tentu menjamin dimilikinya kepemimpinan global yang efektif. Dengan demikian, pengembangan pola pikir global diharapakan akan mewujudkan efektivitas kepemimpinan dalam kapasitas global. Meningkatnya kompleksitas budaya dan bisnis dengan sendirinya akan menuntut permintaan akan pola pikir global. Banyak orang berpendapat, bahwa seseorang telah cukup memenuhi syarat memegang kendali kepemimpinan global jika ia pernah tinggal di lebih satu negara, sering bepergian ke negara-negara lain, fasih berbicara lebih dari satu bahasa, berpengalaman mengelola suatu tim kerja, pernah bertugas dalam hubungan internasional dan mengenyam pendidikan di luar negeri. Tentu saja persyaratan tersebut belum cukup, meskipun sebagian mungkin telah memadai sebagai persyaratan “go-internasional”. Pusat-pusat kegiatan ekonomi akan terus bergeser, bukan hanya secara global, tetapi juga di tingkat regional.




Daftar Pustaka


Selasa, 06 Maret 2018

Karya Tulis Ilmiah OPTIMALISASI POTENSI MAHASISWA MELALUI KEGIATAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK DI KAMPUS


OPTIMALISASI POTENSI MAHASISWA MELALUI KEGIATAN AKADEMIK DAN NON AKADEMIK DI KAMPUS











Disusun oleh ;

Rima Herdiana
152040141
Siti Anengsih
152040132





Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politi
Universitas Pasundan


KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Optimalisasi Potensi Mahasiswa Melalui Kegiatan Akademik dan Non Akademik di Kampus “ dapat diselesaikan tepat pada waktunya
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk mengikuti  keikutsertan sebagai peseta lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh pihak FISIP ( Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik ) Universitas Pasundan dalam memperingati DIES NATALIS Universitas Pasundan yang ke-57.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bimbingan dan pentunjuk dari berbagai pihak oleh karena itu , penulis mengucapkan terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu tidak lupa juga mengucapkan terimaksih kepada Ibu Yanti Purwanti, S.Sos, M,Si. Selaku salah satu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Proram Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang dengan sabar memberikan dorongan dan pengarahan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih terimakasih kepada reman-teman yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfat bagi penullis dan pembacanya.

                                                                        Bandung, 05 November 2017


                                                                        Penyusun
1.      Rima Herdiana
2.      Siti Anengsih


DAFTAR ISI



ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin derasnya arus globalisasi setiap Perguruan Tinggi dituntut untuk menjadikan lulusannya atau mahasiswanya untuk mampu menghadapi dunia yang sebenarnya yaitu dunia kerja dan dunia usaha yang utama adalah menjadikan lulusan perguruan tinggi yang dapat menciptakkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang berkarakter.
Salah satu cara untuk mencapainya adalah menggali atau mengasah setiap potensi yang ada di dalam diri mahasiswa. Adapun  tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memaparkan tentang pentingnya menggali dan meningkatkan potensi mahasiswa, cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan potensinya, untuk memberikan informasi seberapa besar pengaruh lingkungan kampus terhadap pengembangan potensi mahasiswa serta saran untuk peranan lembaga atau kampus dalam pengembangan potensi diri agar lebih peduli terhadap potensi mahasiswa dengan melaksanakan program-program yang mampu meningkatkan potensi mahsiswa baik dibidang akademik maupun non akademik.
Penulisan karya tulis ini berfokus kepada pengoptimalan potensi mahasiswa melalui kegiatan akademik dan non akademik di Kampus. Yang menjadi konsntrasinya adalah cara agar mahasiswa mampu mengoptimalkan potensinya. Data-data atau pemaparan yang disajika diperoleh berdasarkan pengamatan dari penulis. Selain itu data atau pemaparan yang disajikamm didukung dari berbagai sumber seperti buku, internet, pengamatan dan pengalaman.
Dari permasalahan  terkait kurangnya kesadaran mahasiswa untuk mengoptimalkan potensinya dikampus, maka sajian pemaparan ini berfokus kepada pihak kampus agar mengembangkan program-program tidak hanya dibagian akademik tetapi juga di bagian non akademik, peningkatan kualitas di bagian organisasi serta peningkatan dan perbaikan fasilitas lingkungan kampus untuk mendukung pengoptimalisasian potensi mahasiwa.



BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Pengembangan potensi dalam diri sangat penting untuk menunjang kehidupan yang lebih baik dan mencapai keberhasilan dalam hidup.Sehingga potensi yang ada didalam diri menjadi sangat perlu untuk dikembangkan secara maksimal agar menjadi seorang mahasiswa yang berkompeten dan bermafaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Perguruan tinggi atau kampus merupakan jenjang tertinggi dalam dunia pendidikan jika pendidikan di SMP maupun SMA memberikan fondasi kepada setiap siswanya dalam pembentukan kepribadian, pengembangan pengetiahuan dan pengalaman sedangkan di perguruan tinggi merupakan wadah aktualisasi diri untuk mengembangkan potensi. Selain itu juga perguruan tinggi memberikan peluang kepada mahasiswa untuk menentukan arah tujuan hidup mereka, karena di Perguruan Tinggi adalah menjadi tahap pendewasaan seseorang untuk menghadapi persaingan atau tantangan dalam dunia usaha ataupun dunia kerja.
Yang harus dikembangkan oleh seorang mahasiswa adalah dengan meningkatkan mahasiswa berpiir kritis , memahami perbedaan, kemampuan bekerjasama, dan pengusaan dibidang teknologi.
Seorang mahasiswa harus menjadi pribadi yang mandiri dalam hal tidak sepenuhnya bergantung pada orang lain melainkan harus dapat mengenali potensi diri, berani mengambil resiko dan kekurangan diri sehingga dapat mengatasinya.Kemampuan yang dimiliki mahasiswa apabila dikembangkan secara optimal dan semaksimal mungkin dapat menjadi modal keahlian mereka sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Perguruan Tinggi tidak dapat dikatakan bahwa mahasiswa akan sukses ketika lulus dari Kampus, tetapi dimana kemauan dan motivasi dari mahasiswa itu sendiri yang mencoba untuk mendapatkan keberhasilan.
Untuk menjadikan mahasiswa yang mempunyai daya saing tinggi, Perguruan Tinggi dapat mengembangkan potensi yang ada pada dalam diri mahasiswa semaksimal mungkin,dengan begitu ketika mereka lulus mereka siap untuk menghadapi tantangan dan persaingan yang ada didunia kerja dan dunia usaha dengan kemampuan yang mereka miliki. Proses pengembangan diri bisa terjadi dimana saja contohnya adalah dilingkungan Kampus yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar dan keikutsertaan dalam organisasi.

B.Rumusan masalah

a.       Sebarapa tinggi tingkat mahasiswa untuk mengoptimalisasikan potensi di Kampus ?
b.      Seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap optimalisasi potensi mahasiswa ?
c.       Hal apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan potensi yang ada didalam diri?
d.      Bagaimana cara  untuk meningkatkan potensi diri menurut ilmu
psikologi  ?

C.Tujuan

a.       Untuk mengetahui tingkat usaha mahasiswa dalam mengembangkan potensi diri
b.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan  terhadap pengembangan potensi diri
c.       Agar mahasiswa dapat mengatahui cara apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengembangan potensi dalam diri

D.Manfaat

a.       Dapat mengembangkan potensi dalam diri semaksimal mungkin
b.      Menjadikan seseorang berdaya saing tinggi dalam dunia kerja
c.       Dapat mengetahui rencana dan tindakan yang harus dilakukan dimasa depan
d.      Memahami dengan baik kelebihan dan kekurangan dalam diri

E.Sistematika Penulisan

BAB I             : Pendahuluan Meliputi : Latar belakang, Rumusan Masalah,
  Tujuan,  Manfaat, dan Sistematika Penulisan.
BAB II             : Metode Penulisan Meliputi : Jenis Penulisan, Objek Penulisan,
  Waktu dan Tempat Pelaksaan, Prosedur Penulisan, Pengumpulan
   Data
BAB III           : Hasil dan Pembahasan meliputi : Pengertian Potensi,Pentingnya
Pengembangan Potensi Mahasiswa, Faktor yang mempengaruhi Kurangnya Mengembangkan Potensi Dalam Diri, Proses pengembangan Potensi Diri Mahasiswa, Cara  Mengembangkan Potensi Diri Mahasiswa

BAB IV          : Penutup meliputi : Kesimpulan dan Saran




















BAB II

METODE PENULISAN

 

AJenis Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini bersifat deskriptif yanglebih kearah memaparkan, gambaran, dan menguraikan fakta-fakta yang terjadi dilingkungan kampus terkait dengan “Optimalisasi Potensi Mahasiswa melalui Akademik dan Non Akademik di Kampus”

B.Objek Penulisan

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis masih bayak mahasiswa yang belum mengetahui potensi yang ada didalam diri dan banyak juga mahasiswa yang mengatahui potensinya tetapi mengabaikan .untuk mengembangkan potensi  yang ada pada mahasiswa  diperlukan dorongan dan media-media sebagai penyalur dan Kampus dapat berperan aktif dalam proses mengembangkan potensi bagi mahasiswanya.

C.Waktu dan Tempat Pelaksaan

Penulis membutuhkan waktu selama 1 (satu) minggu untuk mencari referensi dan informasi mengenai tentang “Optimalisasi Potensi Mahasiswa Melalui Akademik dan Non Akademik di Kampus”.Muali dariu penentuan tema dan judul tanggal 30 Oktober 2017, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan dan isi dari Karya Tulis Ilmiah pada tanggal 30 Oktober 2017 – 04 November 2017, dan tahap penyelesaian tanggal 05 November 2017.
.

D.Prosedur Penulisan

Setelah mengamati dan mempelajari kondisi perkembangan potensi dalam diri di kampus secara prakteknya setelah itu diuraikan dalam pokok pembahsan agar dapat lebih dipahami dan mengetahui betapa pentingnya pengembangan potensi.

E.Pengumpulan Data

Data yang diuraiakn oleh penulis didapatkan dari berbagai sumber seperti internet, buku, pengamatan dan berdasarkan pengalaman.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Pengertian Potensi

Pengoptimalisasian potensi diri adalah kekuatan  atau kemampuan dalam diri seseorang Untuk menjadikan seseorang yang memiliki daya saing tinggi ketika berhadapan dengan dunia kerja yang dapat ditingkatkan semaksial mungkin. Hampir semua mahasiswa mengetahui potensi yang ada di dalam diri mereka harus ditingkatkan tetapi banyak dari mereka yang tidak peduli akan potensi yang dimiliki. Banyak faktor yang menjadi penyebab dari ketidak pedulian tersebut salah satunya adalah  peran kampus yang terlalu pasif terhadap pengambangan potensi yang ada pada mahasiswa dan rendahnya kesadaran dari diri sendiri.
Akibat yang dapat ditimbulkan dari kurangnya pengoptimalkan potensi dalam diri adalah tidak mengetahui kemampuan atau potensi yang ada pada diri sendiri sehingga menimbulkan rasa tidak percaya diri .yang akhirnya menimbulkan kegelisahan pada diri seseorang karena keraguan dalam diri sendiri sehingga banyak hal yang tidak sanggup mereka selesaikan dan akhirnya mereka tidak dapat menentukan tujuan hidup.
Oleh karena itu terdapat berbagai cara untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam mengoptimalkan potensi yang ada pada dalam diri sendiri.Diantaranya adalah dengan mengadakan program yang lebih beragam dan diminati mahasiswa tidak hanya dalam akademik tetapi non akademik ,pihak kampus juga dapat mengembangkan atau mengoptimalkan potensi mahasiswa dengan menggunakan metode psikologi yaitu Teori Afirmasi.

Adapun pengrtian potensi dari beberapa sumber buku yang penulis dapat
Ø  Potensi dapat diartikan sebagai kemapuan dasar dari sesuatu yangmasih terpendam didalamnya yang menungggu untuk diwujudkan menjadi suatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut.(Wiyono 2006 : 37 ).
Ø  Potensi bias disebut sebagai kekuatan enegi atau kemampuan yang terpendam tyang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal.Potensi dari yang dimaksud disini, suatu kekuatan yangmasih terpendam yang berupa fisik,karakter, minat, bakat, kecerdasan, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri belum dimanfaatkan dan diolah. (Endra K Prihadi 2004 : 6)

B.Pentingnya Pengembangan Potensi Mahasiswa

Potensi adalah hal yang sangat penting untuk menujang kesuksesan dan keberhasilan yang akan diraih pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Potensi yang dimiliki seseorang dapat menjadi kekuatan ataupuj kemampuan yang dapat dijadikan keunggulan agar berdaya saing tinggi dan mampu menghadapi dunia kerja ataupun dunia usaha.
Dengan adanya  pengembangan potensi yang baik dan dilakukan semaksimal mungkin dapat juga menjadikakn seorang mahasiswa yang mamou berpikir kritis, mampu bersaing dengan yang lain, dapat bekerjasama, dan dapat menghadapi segala tantangan yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.

C.Faktor yang mempengaruhi Kurangnya Mengembangkan Potensi Dalam Diri

Setiap manusia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang. Artinya potensi yang diberikan oleh tuhan samarata atau setara. Bedanya terletak pada kemauan atau keinginan seseorang untuk mengembangkan potensinya atau memilih untuk berdiam diri dan membiarkan potensinya sia-sia. Oleh karena itu penulis melihat ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan potensi seseorang dan dapat di kelompokan menjadi dua yaitu factor eksternal dan Internal.
Ø  Faktor Internal
Faktor internal merupakan pengelompokan factor yangbersumber dari dalam diri seseorang atau lingkungan orang tersebut.
·         Kurangnya motivasi dalam diri
·         Tidak mengetahui potensi yang ada pada diri sendiri
·         Tidak memiliki tujuan hidup yang jelas
·         Kurangnya kesadaran dalam diri
Contohnya seperti dari diri sendiri, Diri sendiri merupakan factor utama dari factor lainnya karena merupakan letak potensi seseorang berada. Diri sendiri disini diartikan sebagai kemauan untuk mengembangkan potensinya. Biasanya keinginan tersebut di pengaruhi oleh lingkungan dari luar atau orang- orang terdekat.
-          Keluarga
Kkeluarga memang bukanlah faktor yang utama terhadap pengembangan potensi seseorang, tetapi keluarga merupakan media yang sangat bebrpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk mengembangkan  potensinya ada beberapa contoh kegiatan yang bias dilakukan bersama keluarga seperti melakukan rekreasi bersama secara rutin, menonton tv bbersama, makan bersama, saling terbuka satu sama lain serta dukungan yang maksimal terutama ibu dan ayah terhadap anaknya karena dukungan yang maksimal anak akan merasa penting dan di perhatikan terutama dalam situasi tertentu. Tetapi disamping itu dukungan dan perhatian harus sesuai dengan porsinya tidak terlalu berlebihan ataupun kekurangan.

Ø  Faktor Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan media atau tempat selanjutnya setelah faktor internal (wilayah dalam) yang akan menentukan apakah seseorang bisa mengaplikasikan dari faktor internal. Faktor eksternal dapat dibagi menjadi beberapa bagian meliputi lingkungan pendidikan atau kampus serta fasilitas yang memadai.

-          Lingkungan Pendidikan atau Kampus
            Lingkungan pendidikan merupakan lembaga formal yang didalamnya melibatkan beberapa elemen seperti pendidik dan peserta didik, administrasi pendidikan, bagian keuangan dan sebagainya. Dalam lingkungan pendidikan terjadi proses pengembangan potensi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) potensi merupakan kemampuan dasar yang belum terungkap setiap manusia mempunyai potensi dan berhak untuk mengembangkannya. Untuk ungkapan itu diperlukan suatu kondisi diluar dirinya. Oleh karena itu setiap orang harus mengenyam pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Intinya adalah lingkungan pendidikan bias dikatakan final dari prosen internal karena potensi yang di ketahui dan di kembangkan akan lebih terarah sertadapat memperjelas rencana masa depan seseorang dengan begitu seseorang yang mengetahui potensinya akan tahu langkah apa yang harus dilakukan untuk gambaran masa depannya.

-          Fasilitas
Fasilitas memang bukan segalanya, tetapi fasilitas sangat penting untuk mendorong seseorang  untuk mengoptimalkan potensinya contohnya seperti pelumas yang menggerakan mesin pada kendaraan, begitupun dengan kehidupan sebenarnya fasilitas akan memuluskan orang untuk mengoptimmalkan potensinya menjadi kemampuan yang berdaya saing tinggi.

·         Lingkungan yang kurang mendukung
·         Kurangnya informasi mengenai pengembangan diri

D.Proses pengembangan Potensi Diri Mahasiswa

Banyak hal yang menjadi proses dalam pengembangan diri mahasiswa sehingga dapat meningkatkan potensi yang ada pada dalam diri seseorang seperti
·         Kegiatan Belajar mengajar dikelas
·         Keikutsertaan dalam lembaga organisasi

E.Cara  Mengembangkan Potensi Diri Mahasiswa

Banyak hal yang dapat dilakukan dalam mengembangkan potensi diri sehinggga memiliki keahlian dan kemampuan yang mempunyai daya saing tinggi sehingga dapat menunjang dalam mencapai keberhasilan dimasa depan. Berbagai cara dapat dilakukan baik dalam diri sendiri maupun pihak Perguruan Tinggi adapun hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi diri mahasiswa.
Harus disadari bahwa setiap orang memiliki ketertarikan yang berbeda begitupula dengan potensi yang dimiliki seseorang pasti berbeda. Alangkah baiknya jika sebuah lembaga pendidikan terutama tingkat perguruan tinggi untuk tidak berfokus pada kegiatan akademik saja tetapi juga harus diimbangi dengan kegiatan non akademik. Mengapa lembaga pendidikan/ kampus seharusnya tidak hanya berfoklus kepada kegiatan akademik? Karena pada kenyataannya mahasiswa tidak seluruhnya menyukai setiap kegiatan akademik/ kegiatan belajar mengajar di kelas.
  1. Cara yang dapat dilakukan dalam bidang non akademik adalah sebagai berikut :
·         Meningkatkan dan menguatkan kualitas lembaga kemahasiswaan atau organisasi yang ada di kampus di dukung  dengan program yang mengarah pada pengembangan potensi mahasiswa contohnya.program atau kegiatan yag dibuat oleh organisasi seperti minat dan bakat mahasiswa serta meningkatkan kegiatan keagamaan.
·         Pihak kampus seperti prodi atau jurusan mengadakan kegiatan praktek terutama dalam hal untuk meningkatkan potensi yang ada pada mahasiswa contohnya seperti kegiatan berwirausaha dimana setiap siswa agar mampu mendirikan usahanya sendiri. Disamping itu juga mahasiswa dituntut untuk mahir dalam berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu mahasiswa akan menemukan potensi yang ada pada diri sendiri
·         Menerapkan teori Psikologi yaitu teori Afirmasi
Teori afirmasi dalam mengoptimalkan potensi diri. Teori diri-afirmasi adalah teori psikologis yang pertama kali diusulkan oleh Claude Steele (1988) dan Afirmasi Positif dipercaya bisa membantu seseorang untuk menyelesaikan segala permasalahan dalam hidupnya. Keuangan, karir, bisnis, Hubungan, cinta, masalah batin, Trauma, hingga penyakit.
“Kenyataan hanyalah persepsi Anda. Jika Anda ingin mengubah kenyataan hidup Anda, mulailah dengan mengubah persepsi Anda.” (Dr. Ibrahim Elfilky)Setiap pikiran yang anda pikirkan,setiap kata yang anda ucapkan adalah sebuah penegasan pada diri anda sendiri yang menjadikanya sebuah aliran afirmasi yang terus mengalir sepanjang hidup anda sebagai sebuah pengalaman, keyakinan kita hanya menerima pola pikir yang telah kita kembangkan sejak masa kanak kanak,banyak yang memiliki nilai positif bagi kehidupan kita namun banyak juga yang yang jutru menimbuulkan efek negatif bagi hidup kita, contohnya adalah,kenapa kamu takut kecoak?apa yang kamu percaya tentang kecoak hingga membuat kamu takut dengan binatang sekecil itu? dan itu semata mata konsekuensi dari pengalaman yang sudah tertangam seperti yang telah dijelaskan di atas,karna Setiap penegasan pikirkan atau katakan adalah cerminan kebenaran batin kita atau keyakinan yang telah ada sebelumnya,jadi sangat penting kita sadari bahwa banyak dari “kebenaran batin” mungkin tidak benar-benar menjadi benar bagi kita sekarang atau mungkin ia sebelumnya berasal dari pada visualisasi indra kita yang tidak valid atau tidak patut dibangun dimasa anak-anak, ata bisa dikatakani tidak patut hingga akhirnya membuat suatu penghalang besar bagi sebuah keinginan,harapan dan cita cita yang ingin kita capai saat ini. karna ini berhubungan dan pikiran,alahkah baiknya sebelumnya kita mengenal pikiran dari perspektif psycologi terlebih dahulu,dalam psycologi pikiran dibagi ke dalam 2 tingkatan,yaitu,

·         PIKIRAN SADAR
Pikiran sadar adalah bagian dari pikiran Anda yang bertanggung jawab untuk logika dan penalaran. . Jika saya bertanya tentang jumlah satu ditambah satu itu pikiran sadar Anda yang akan digunakan untuk membuat penambahan itu.
Pikiran sadar juga mengontrol semua tindakan yang Anda lakukan pada niat sementara yang sadar untuk contoh, Ketika Anda memutuskan untuk membuat tindakan sukarela seperti menggerakkan tangan atau kaki itu dilakukan oleh pikiran sadar.
 Jadi, setiap kali Anda menyadari hal yang Anda lakukan Anda dapat yakin bahwa Anda melakukannya dengan pikiran sadar Anda. Jika saat ini ada secangkir kopi di samping Anda dan Anda memutuskan untuk mengambil seteguk maka semua proses ini akan dilakukan oleh pikiran sadar Anda karena Anda adalah 100% sadar saat melakukannya.
Pikiran sadar juga dikenal sebagai penjaga pintu gerbang bagi pikiran. Jika seseorang mencoba untuk menyajikan Anda dengan keyakinan bahwa tidak cocok dengan sistem keyakinan Anda maka pikiran sadar Anda akan menyaring keyakinan itu. . Hal yang sama akan terjadi ketika seseorang mengkritik Anda atau menghubungi Anda nama. Jika misalnya, seseorang memberitahu Anda bahwa Anda “bodoh” pikiran sadar Anda akan menyaring pernyataan ini dan membiarkan Anda menyadari bahwa Anda tidak benar-benar bodoh.

·         PIKIRAN BAWAH SADAR
Pikiran bawah sadar bekerja secara terpisah dari pikiran sadar. Meskipun pikiran sadar dan bawah sadar bekerja secara bersama-sama, dan proses kesadaran dan proses berpikir yang berlansung pada masing-masing pikiran serta respon yang diberikan berbeda. Namun kedua pikiran ini saling mempengaruhi.
Pikiran bawah sadar dapat mendengar, melihat atau merespon hal-hal yang tidak tertangkap oleh pikiran sadar. Pikiran bawah sadar bisa memikirkan hal-hal yang berbeda dengan yang dipikirkan pikiran sadar. Pikiran bawah sadar memiliki ketertarikan pada hal yang ia sukai. Tetapi belum tentu menarik bagi pikran sadar. Pikiran bawah sadar dapat mengendalikan aktivitas fisik tanpa disadari oleh pikiran sadar dan dapat mengungkapkan idea tau pemikiran yang berada diluar jangkauan pikiran sadar.

1. PIKIRAN BAWAH SADAR ADALAH GUDANG PENYIMPAN INFORMASI
Manusia sebenarnya mempunyai pengetahuan yang sangat luas, namun seringkali mereka tidak tahu bahwa pada diri mereka sudah tersimpan pengetahuan serta informasi itu. Pengetahuan bisa berupa informasi yang berhubungan dengan fisik, emosi, psikologi atau intelektualitas yang dulunya pernah diperoleh secara sadar atau tidak melalui upaya yang keras. Namun pengetahuan itu seolah-olah hilang karena telah berada diluar wilayah pikiran sadar.
Sebagai contoh kemampuan untuk naik sepeda. Kemampuan ini adalah kemampuan yang proses mempelajarinya tidaklah mudah. Walaupun kita sering melakukan aktivitas ini bahkan mungkin setiap hari, namun kita tidak sadar kalau kita bisa naik sepeda dikarenakan kita pernah belajar naik sepeda dengan proses jatuh bangun pada saat masih awal belajar. Contoh lain adalah orang dapat belajar tanpa menyadari bahwa mereka telah belajar sesuatu dan dapat menggunakan apa yang mereka pelajari secara otomatis. Pelajaran semacam ini dapat terjadi karena pikiran bawah sadar merupak sistem kesadaran dan tempat pemrosesan informasi yang paralel tetapi sekaligus terpisah dari pikiran sadar.
Fungsi pikiran bawah sadar selain menyimpan setiap detail informasi dalam hidup kita, juga berfungsi untuk menyimpan ingatan secara permanen. Ingatan yang disimpan meliputi suara, gambar, suhu, emosi, sensasi, dan lainya. Pikiran bawah sadar sebagai media penyimpan sejak mulai organ otak bayi terbentuk dalam rahim. Karena merupakan tempat penyimpanan semua informasi manusia yang bersangkutan maka dalam keadaan hypermnesia seseorang masih bisa mengakses informasi yang sudah tidak bisa diakses oleh pikiran sadar.

2.PIKIRAN BAWAH SADAR ADALAH POTENSI YANG BELUM DIGUNAKAN
Manusia terlahir dengan system saraf dan fisik yang rumit , sehingga memungkinkan manusia mampu melihat, mengamati, berpikir dan memberikan respon. Namun dalam proses pertumbuhan serta perkembangan seseorang manusia, hanya sebagian kecil dari seluruh potensi dirinya yang berkembang sepenuhnya dalam pikiran sadar. Potensi yang belum tergali dan belum di eksplorasi masih berada dalam pikiran bawah sadar.
Kemampuan pikiran bawah sadar jauh melebihi pikiran sadar dalam hal persepsi, konsep, emosi, dan respon. Pikiran bawah sadar berisi segala hal yang tidak diperhatikan, diabaikan atau bahkan ditolak oleh pikiran sadar. Pikiran bawah sadar dapat mengakses dan menggunakan segala sesuatu yang ada dipikiran sadar, sedangkan pikiran sadar umumnya tidak bisa menjangkau informasi dan potensi pikiran bawah sadar.


3.PIKIRAN BAWAH SADAR SANGAT CERDAS
Pikiran bawah sadar jauh lebih cerdas, bijaksana, dan cepat daripada pikiran sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjangkau lebih banyak informasi daripada pikiran sadar serta dapat menganalisa dan meninjau ulang suatu informasi tanpa pengaruh bias dari rasa bangga, prasangka atau penghargaan. Dengan kata lain, pikiran bawah sadar mewakili suatu potensi intelektual yang berfungsi pada kapaistas puncak.
Meskipun pikiran bawah sadar sangat cerdas, ini tidak berarti bahwa tidak pernah berbuat kesalahan. Terkadang pikiran bawah sadar bisa menarik kesimpulan yang keliru atau tidak logis karena terpengaruh oleh keterbatasan yang berhubungan dengan persepsi dan fisik.

4.PIKIRAN BAWAH SADAR BERSIFAT SANGAT SADAR
Perlu diketahui bahwasanya pikiran bawah sadar tidak selalu bersifat tidak sadar, bahkan sebaliknya pikiran bawah sadar sebenarnya sangat sadar dan responsive terhadap setiap kejadian. Pikiran bawah sadar dikatakan tidak sadar dalam pengertihan bahwa pikiran bawah sadar tidak sadar akan keberdaan, kegiatan atau operasi, upaya komunikasi, dan pengaruhnya terhadap pikiran, persepsi dan perilaku. Disebut dengan pikiran bawah sadar dikarenakan kita tidak sadar akan keberadaan pikiran ini.
Apabila kita sedang berinteraksi dengan orang lain. Pikiran bawah sadar kita dengan orang yang kita ajak berinterakasi akan sibuk mengamati kegiatan bawah sadar lawan bicara kita. Tanpa diketahui oleh pikiran sadar mereka tentang apa yang sedang terjadi. Komunikasi bawah sadar Ini mempunyai efek yang sama kuat atau bahkan lebih kuat daripada pengaruh komunikasi dengan pikiran sadar.
Saat dua orang bertemu, secara bawah sadar pikiran mereka saling menilai siapa yang lebih positif. Orang yang lebih positif akan menang dan mempunyai postur atau pengaruh yang lebih kuat dan dominan.
           
5.PIKIRAN BAWAH SADAR MENGAMATI DAN MEMBERI RESPON DENGAN JUJUR
Pikiran sadar mempunyai sifat bias, prasangka, penghakiman, pengharapan, penegelompokan, persepsi dan kerangka berpikir konseptual, sedangkan pikran bawah sadar terbebas dari sifat-sifat tersebut dan mampu menghasilkan kesdaran realitas yang lebih objectif.
Pengetahuan dan persepsi pikiran bawah sadar tentang realitas bersifat langsung, tidak bias, dan apa adanya. Pikiran bawah sadar menyerap dan mengerti realitas berdasarkan pengalam nyata apa adanya, tanpa adanya proses pemberian makna penjelasan yang rumit, seperti yang dilakukan pikiran sadar.si
Pikiran bawah sadar tidak menyaring atau mendistorsi informasi agar sesuai dengan aturan atau acuan berpikir tertentu.
Kemampuan persepsi, pemahaman dan respon pikran bawah sadar sama dengan yang ditunjukkan oleh seorang anak kecil yang masih polos, belum memiliki prasangka, bias, pengharapan, dan aturan yang kaku seperti orang dewasa.

6.PIKIRAN BAWAH SADAR MENYERUPAI PIKIRAN ANAK KECIL
Anak kecil lebih banyak menggunkan pikiran bawah sadarnya dari pada orang dewasa. Karena pada saat masih kecil pikran sadarnya belum berkembang sepenuhnya sehingga anak perluh mengakses pikiran bawah sadar mereka untuk membantu belajar dan berkembang. Dengan demkian, sifat dan perilaku anak seringkali lebih responsive terhadap proses bawah sadar dan lebih awas dalam pengamatan mereka daripada orang dewasa.

7.PIKIRAN BAWAH SADAR ADALAH SUMBER EMOSI
Emosi sering sekali mncul secara mendadak, tanpa diminta dan seringkali tidak dapat dimengerti oleh pikiran sadar. Emosi muncul dari pikiran bawah sadar. Emosi adalah bentuk ekspresi yang mencerminkan perasaan atau reaksi pikiran bawah sadar terhadap suatu situasi yang berhubungan dengan kepribadian individu.
Emosi bersifat tidak logis, tidak rasional dan tidak sadar. Emosi bersifat alamia dan merupakan bentuk komunikasi bawah sadar yang sangat bermanfaat, emosi memberitahu bagaimana perasaan kita terhadap sesuatu meskipun kita tidak sadar apa yang kita rasakan.


8.PIKIRAN BAWAH SADAR BERSIFAT UNIVERSAL
Proses dan sifat kerja umumnya sama pada setiap manusia, tidak terpengaruh kebangsaan, agama , budaya atau latar belakang sejarah. Pikiran bawah sadar seseorang dapat berkomunkasi denganpikiran bawah sadar orang lain melebihi pikiran sadar.
Pikiran bawah sadar sebenarnya merupaka fakta bahwa semua orang pada awalnya sama, saat dilahirkan hanyalah manusia biasa yang sama-sama membawa kemampuan mental dan fisik yang dapat dikembangkan. Serta membawa kemampuan belajar alamiah.
Isi pikiran bawah sadar manusia tentunya berbedah antara satu dengan lainya, tergantung pada pengalaman, lingkungan, dan hasil pembelajaran individu masing-masing. Namun pada dasarnya bentuk struktural, atau pola respon setiap pikiran bawah sadar setiap manusia sangat mirip antara satu dengan lainya. Bisa dikatakan setiap manusia pada hakekatnya sangat berbeda tetapi juga sangat mirip.
LALU BAGAIMANA CARA MENGOPTIMALKAN PIKARAN BAWAH SADAR MELALUI SELF HIPNOSIS ATAU AFIRMASI POSITIF TERSEBUT SEHINGGA MEMBUAT KEHIDUPAN KITA JADI LEBIH BAIK?

Sesungguhnya kemampuan kita untuk mendayagunakan kekuatan pikiran sangat ditentukan oleh serangkaian kebiasaan yang kita lakukan dengan pikiran kita. Menguasai dan mengendalikan pikiran kita hanya dapat kita lakukan melalui serangkaian latihan terus menerus dan disiplin diri yang kuat, sehingga akhirnya kita bisa memanfaatkan kekuatan dahsyat dari pikiran kita secara otomatis. Hal ini persis seperti proses ketika kita belajar mengemudikan mobil.

Pelajaran pertama adalah bagaimana menyelaraskan pedal gas dan pedal kopling agar mobil dapat berjalan dengan mulus. Jika kita melepas kopling terlalu cepat, mobil akan melompat. Jika kita menekan gas dengan kencang sedangkan pijakan kopling kita tahan, maka mobil tidak akan berjalan dan mesinnya menderu-deru. Kadang-kadang mobil berjalan tersendat-sendat seperti orang tua yang terbatuk-batuk.

Tetapi setelah latihan terus menerus, akhirnya kita sekarang mengemudikan mobil sudah tidak memikirkan kopling dan gas lagi – sudah otomatis. Bahkan kita bisa menyetir mobil sambil mengobrol di telepon genggam kita. Demikian halnya dengan cara kerja pikiran kita yang dapat kita analogikan sebagai mobil yang dapat membawa kita kemanapun tujuan hidup yang kita impikan.

Bekerja dengan pikiran (mind power), tidak perlu harus memahami fungsi dan cara kerja otak dan jaringan syaraf – maupun hukum-hukum fisika kuantum dan fisiologi syaraf (kedua disiplin ilmu ini digunakan oleh para ahli untuk menjelaskan cara bekerjanya otak kita yang identik dengan cara kerja alam semesta).

Teknik Mendayagunakan Pikiran Kita
 Dengan memasuki pikiran bawah sadar memungkinkan kita untuk mengendalikan kehidupan kita melalui teknik-teknik subconscious reprogramming (memprogram kembali pikiran bawah sadar), accelerated learning ( mempercepat proses pembelajaran), pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara kreatif, maupun membangkitkan intuisi dan kreatifitas.

Ada beberapa hal dasar yang perlu kita ketahui dalam menerapkan teknik-teknik yang disebutkan di atas, yaitu:

1. Relaksasi
Untuk masuk ke pikiran bawah sadar, kita harus membuka filter Reticular Activating System dengan cara melakukan relaksasi dan teknik Membangun Tempat Kedamaian. Tempat Kedamaian yang dimaksud disini adalah suatu tempat imajiner dalam pikiran kita yang kita bangun untuk menenangkan pikiran kita. Setiap kita membayangkan tempat itu kita merasa rileks dan seluruh beban pikiran kita terlepas. Untuk memperdalam hal ini kami menyarankan anda membaca
buku karya Sandy MacGregor berjudul Piece Of Mind yang sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Gramedia.

2. Afirmasi
Afirmasi adalah cara yang paling mudah dan sederhana untuk
mempengaruhi pikiran bawah sadar kita. Afirmasi berupa pernyataan pendek dan sederhana (seperti: mantra atau berupa ayat-ayat Kitab Suci) yang kita sampaikan terus menerus dan berkali-kali kepada diri
kita. Pada saat melakukan afirmasi sesungguhnya kita sedang mempengaruhi keadaan pikiran bawah sadar kita.             Untuk memulainya, kita perlu memikirkan tujuan kita, apa yang kita inginkan terjadi, atau apa yang ingin kita lakukan. Bisa saja dalam kehidupan pribadi kita, bisa dalam pekerjaan, maupun hal lainnya.

Afirmasi atau Peneguhan harus bersifat positif dan singkat. Contohnya saja, hal – hal yang mungkin ingin kita teguhkan di dalam kehidupan kita, seperti:

“Aku punya tubuh yang sehat”
“Wajahku cantik dan mulus”
“Aku menyukai tubuhku”
dan yang mungkin langsung membangkitkan semangat, seperti:
“Aku bersemangat hari ini!”
“Aku tenang dan tak tergoyahkan”
“Aku merasa bertenaga”
Nah, hal yang kemudian akan kita lakukan adalah mengulangi kalimat – kalimat ini dengan terang kepada diri kita sendiri. Ketika mengucapkan kalimat peneguhan, kita harus lepas, spontan, dan mengatakannya dengan pikiran yang optimis sambil tersenyum dari hati. Kita harus percaya bahwa semuanya nyata dan bahwa semuanya telah dan akan terwujud bagi kita.
Jika saat mengucapkan kalimat peneguhan kita merasa ragu atau punya perasaan negatif lainnya, segeralah mengulangi kalimat tersebut, namun kali ini dengan keyakinan positif bahwa kita bisa mewujudkannya.
Hal lain yang dapat membantu kita adalah menuliskan kalimat afirmasi itu di mana saja yang mudah langsung terlihat oleh mata kita. Bisa di diary, daftar tugas harian, daftar belanjaan, ataupun mading pribadi kita. Yakinkanlah, setiap kali kita melihatnya, ulangi lagi kalimat tersebut sebanyak dua, tiga, atau hingga kita merasa diteguhkan kembali.

Afirmasi bersifat sangat pribadi. Tidak ada orang lain yang harus merasa perlu mendengarnya atau bahkan mengetahui bahwa kita sedang melakukan afirmasi.
Kuncinya disini, kalimat – kalimat afirmasi harus merupakan sesuatu yang benar – benar kita inginkan, seperti:

“Aku akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik”
ketika mungkin keadaan anda sekarang sedang tidak punya pekerjaan.

“Aku tidak akan membiarkan mereka menyakiti harga diriku lagi, tidak, tanpa seijinku”
ketika anda dihadapkan kepada bulliers kampus atau sekolah.

“Aku akan mengatakan kepadanya bahwa aku tidak setuju.”
ketika anda tertekan karna isteri anda mencoba menguasai semua keuangan anda.

“Aku adalah seorang pemberani dan lebih dari pemenang.”
ketika anda baru memulai kelas berenang dan diminta untuk mengikuti perlombaan di akhir sesi dari kursus renang tersebut.

“Aku pasti bisa mengerjakannya dalam waktu yang sesingkat mungkin”
ketika anda dihadapkan dengan deadline yang begitu menekan.

“Aku akan mengajaknya pergi.”
ketika anda tertarik kepada seseorang dan sudah lama ingin mengajaknya berkencan.

3. Visualisasi
Kita harus dapat menggambarkan dalam pikiran kita tentang apa yang kita inginkan atau kondisi apa yang kita harapakan. Kita harus menggambarkan dengan jelas sehingga kita benar-benar dapat melihat diri kita sendiri dalam pikiran kita. Membuat gambaran dalam pikiran kita adalah seperti membuahi sebuah realitas, dan yang terpenting
adalah keyakinan kita bahwa apa yang kita buahi tersebut akan menjadi kenyataan pada waktunya nanti. Inilah rahasia kesuksesan mereka yang secara disiplin dan yakin melakukan proses visualisasi dalam kehidupannya. Seringkali banyak diantara kita pernah melakukan hal ini secara tidak sadar. Visualisasi berbeda dengan melamun,
visualisasi bersifat aktif dan proaktif membangun sebuah realitas yang kita impikan.

4. Jangkar Emosi
Jika visualisasi menciptakan adegan atau gambaran seperti dalam film, maka menambahkan emosi (seeding) itu seperti halnya menambahkan sound track. Kita perlu menambahkan perasaan atau emosi yang menyertai afirmasi dan visualisasi kita. Kita harus dapat merasakan emosi yang muncul jika realitas yang kita impikan itu terwujud dalam visualisasi
Kesimpulannya adalah setiap pendidkan selain menerapkan, mengajarkan dan memberikan materi di Kelas, tetapi harus juga menanamkan pikiran positif kepada mahasiswanya terutama untuk menerapkan Teori Afirmasi ini.

  1. Cara yang dapat dilakukan dalam bidang akademik adalah sebagai berikut :
·         Kegiatan Belajar mengajar di Kelas
Dimana tidak hanya dosen yang katif menerangkan materi tetapi dari pihak mahasiswa yang untuk berani berbicara baik dalam hal tanya jawab dikelas.Dalam kegiatan belajar juga tidak hanya terpaku pada pembahsan materi saja melainkan dengan adanya praktek dapat membuat mahasiswa lebih memahami dan mengerti akan maksud yang sebenarnya.
·         Mengadakn Program-Program
Pihak Kampus atau lembaga-lembaga yang ada dikampus hendaknya mengadakan program-program lomaba seperti Karya Tulis Ilmiah , lomba tentang keakademikan yang lainnya yang dapat meningkatkan potensi yang ada pada mahasiswa.
·         Peran Aktif dari tenaga pengajar
Peran aktif dari tenaga pengajar juga menjadi factor yang paling penting untuk membangun karakter mahasiswa yang mempunyai kemampuan dan kualitas yang tinggi, metode yang dapat digunakan adalah dengan melakukan system pengajaran individua tau lebih tepatnya perduli terhadap mahassiswa yang diajarnya, denagn pengajaran kelas yang menyenangkan dan juga ramah sehingga menimbulkan rasa nyaman yang berubah menjadi semangat bagi mahasiswa untuk belajr dan tidak jenuh.


BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

            Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari suatu yang masih terpendam didalamnya. Yang menunggu untuk di wujudkan menjadi suatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut. Setiap orang berhak untuk mengembangkan setiap potensinya  yang sesuai dengan ketertarikannya. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan potensi mahasiswa terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang meliputi diri sendiri berupa keinginan, kemauan atau niat murni dari diri sendiri untuk mengembangkan potensinya, dan faktor keluarga faktor keluarga biasanya berbentuk dukungan dan perhatian faktor keluarga menjadi hal yang paling berpengaruh terhadap kemauan mengembangkan potensi diri menjadi prestasi. Selain faktor internal ada faktor eksternal yang meliputi lingkungan pendidikan dan fasilitas. Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan lembaga formal yang di dalamnya terdapat proses pengembangan potensi. Selanjutnya ada fasilitas meskipun fasilitas bukan menjadi hal yang utama tetapi fasilitas menjadi pendorong seseorang untuk mengoptimalkan potensinya. Kemudian ada cara-cara untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa di bidang akademik dan non akademik dibidang  non akademik penulis menyarankan agar lembaga/kampus lebih meningkatkan dan menguatkan kualitas lembaga kemahasiswaan. Contohnya mengadakan program-program yang mengarah kepada perkembangan potensi mahasiswa seperti mengadakan perlombaan kesenian dan olahraga. Selanjutnya cara mengembangkan potensi mahasiswa melalui bidang non akademik seperti menerapkan teori psikologi melalui  teori afirmasi.

B.Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan dari uraian penulisan , maka penulis merekomendasiakn berupa saran-saran sebagai berikut :
a.       Untuk meningkatkan potensi yang ada pada mahasiswa pihak-pihak yang menjadi media pengembangan potensi seperti lingkungan kampun , lembaga-lembaga dan tenaga pengajar hendaknya ditingkatkkan lagi agar mendapat pencapaian yang maksimal dalam pengembangan potensi mahasiswa
b.      Pihak Kampus menerapkan system Teori Afirmasi bagi setiap mahasiswa  agar mereka dapat mengtahui potensi yang dimilikinya dan mampu mengembangkannya sehingga menjadi keunggulan dan mampu bersaiang dengan yang lainnya.
c.       Untuk mengembangkan potensi yang ada pada mahasiswa dari segi lingkungan ,sebaikanya ada arena pelarangan merokok dikampus itu harus ditegaskan kembali agar mereka yang melanggar dapat jera. Sehingga mahasiswa yang lain mendapati lingkungan yang nyaman dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
d.      Dari segi fasiltas harus ditingkatkan lagi karena apibila ingin mendapatkan lulusan yang berkualitas tinggin selain didukung dengan lingkungan yang nyaman tetapi juga fasilitas yang lengkap dan memadai.











DAFTAR PUSTAKA


Wiyono, Slamet. (2006). Managememn Potensi Diri. Jakarat: PT Grasindo.
Prihadi, Endra K. (2004). My Potensi. Jakarta: Elek Media Komputindo.